
Nyaman, Tentram, & Autentik
Kenyamanan dan ketentraman menghadirkan kembali energi positif dalam diri.
Berhenti sejenak dari riuhnya kesibukan dan ambisi tiada henti, nikmati tenang yang hadirkan keselarasan hidup dan kedamaian di sini.
Sebuah hunian kayu yang diilhami falsafah kebudayaan jawa dan dirancang secara autentik untuk menjaga keselarasan manusia dengan kehidupan disekitarnya. Dipadukan dengan material kayu yang difungsikan sebagai carbon storage, menciptakan sebuah hunian yang hangat dan ramah lingkungan.
Bahan Kayu Kuat, Legal & Lestari
Survei Lokasi
Konsultasi, Perancangan & Pembangunan
Profesionalisme Tim
Perawatan Berkala
LAYANAN
Jenis Rumah Kayu
1. Rumah Kayu Joglo
Atap Joglo merupakan puncak klasifikasi atap dalam arsitektur rumah tradisional masyarakat Jawa. Dengan bentuk yang megah dan vertikalitas yang lebih tajam dibandingkan rumah Limasan, Joglo menjadi simbol status sosial yang kaya akan nilai budaya.
Joglo dapat digunakan sebagai pendopo jika terbuka, atau menjadi rumah utama yang nyaman saat dirancang tertutup. Fleksibilitas ini menjadikannya simbol budaya yang kaya dan fungsional.
Berdasarkan daerah di Yogyakarta, Joglo dibagi menjadi:

Joglo Sleman
Rumah joglo di Sleman cenderung mengarah ke gaya desain joglo keraton dengan atap limasan yang curam. Ornamennya lebih natural dan seringkali menggunakan motif flora dan fauna khas daerah pegunungan.

Joglo Bantul
Rumah joglo di Bantul seringkali memiliki atap yang dihiasi dengan ukiran wayang kulit dan motif flora fauna yang memiliki makna khusus dalam budaya Jawa.

Joglo Kulon Progo
Kedekatannya dengan Jawa Tengah mempengaruhi gaya desain Joglo Kulon Progo. Ragam hias bergram namun tetap sederhana.

Joglo Gunung Kidul
Rumah joglo di Gunungkidul cenderung lebih kokoh dan sederhana dengan atap yang landai untuk mengurangi tekanan angin. Tidak memiliki banyak ornamen.
2. Rumah Kayu Limasan
Rumah limasan memiliki dua buah atap segitiga sama kaki (Kajen atau Cocor) serta dua atap lainya yang berbentuk jajargenjang sama kaki (Brunjung). Dengan Penambahan sisi-sisi atap yang disebut empyak emper. Perbedaan limasan dengan joglo terletak pada atap yang runjung dan konstruksi bagian tengah, brunjung limasan lebih panjang daripada joglo, dan lebih rendah jika dibandingkan joglo.
3. Wooden Smart House
Wooden Smart House
Bangunan kayu yang memadukan konsep ramah lingkungan dengan teknologi cerdas. Seperti penggunaan pembangkit listrik tenaga surya, Smart Light Control untuk mengatur tingkat penchaayaan LED otomatis menyesuaikan besarnya penchayaan alami yang diterima, dan IoT Smart Garden sebagai kontrol penyiraman tanaman secara otomatis.
Bangunan ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menghadirkan kenyamanan modern melalui teknologi pintar yang berkelanjutan.
Kayu sebagai Penopang Kehidupan
Kayu jati menjadi pilihan utama sebagai material alami dalam berbagai aplikasi dalam kehidupan. Kayu jati memiliki sifat karakter yang awet, kuat, dan ramah lingkungan dengan nilai estetika dan keindahan yang tinggi.




