Yogyakarta memang dikenal dengan gudeg, bakpia, dan makanan khasnya. Tapi, siapa bilang oleh-oleh dari Jogja hanya soal makanan? Banyak produk non-makanan lokal yang tak hanya unik dan berbudaya, tapi juga bisa digunakan sehari-hari — bukan sekadar disimpan di lemari atau dibingkai di dinding.
Berikut adalah 7 (tujuh) rekomendasi oleh-oleh non makanan dari Jogja yang layak kamu bawa pulang:
1. Batik Eco-Print dan Tulis Tangan
Bukan batik massal, melainkan batik hasil tangan pengrajin lokal dengan pewarna alami. Motifnya tak hanya cantik, tapi juga menyimpan filosofi. Cocok dijadikan kemeja, selendang, atau bahan dekorasi rumah.
2. Kerajinan Perak Kotagede
Dikenal sejak zaman Mataram Islam, perak Kotagede kini hadir dalam bentuk modern: gelang, anting, bahkan home decor kecil. Produk ini selalu punya nilai estetika dan historis.
3. Tas & Aksesori Anyaman
Anyaman pandan, enceng gondok, hingga rotan dari pengrajin desa jadi pilihan oleh-oleh ramah lingkungan. Ringan, tahan lama, dan bisa digunakan untuk belanja atau piknik.
4. Dompet & Cover Buku Handmade
Produk berbahan kain tenun atau batik perca ini cocok untuk hadiah. Selain fungsional, pembuatannya mendukung pemberdayaan UMKM perempuan di sekitar Sleman dan Bantul.
5. Mainan Edukatif dari Kayu
Untuk anak-anak, oleh-oleh seperti puzzle atau alat musik kecil dari kayu bisa jadi alternatif bermanfaat daripada mainan plastik.
6. Aksesori Lokal Bertema Budaya
Gelang dengan ukiran motif batik, bros wayang, atau pin berbahan bambu kini banyak dicari wisatawan muda yang ingin tampil beda.
7. KWaS: Kitchenware Kayu Bersertifikasi FSC 100%
Salah satu oleh-oleh premium dan berkelas dari Jogja adalah produk wooden kitchenware dari KWaS. Terbuat dari kayu alami yang sudah bersertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) 100%, KWaS menawarkan peralatan dapur seperti talenan, sendok, piring saji, dan nampan — semua dengan desain elegan dan mengusung prinsip keberlanjutan.

“Dengan memilih kayu bersertifikasi FSC 100%, KWaS ikut menjaga keberlanjutan hutan dunia. Konsumen tidak hanya membawa pulang produk, tapi juga komitmen terhadap alam, ini merupakan tanggung jawab kami dalam memberikan edukasi kepada konsumen.” papar Yoseph Brilliantono, staf digital marketing KWaS.
Sertifikasi FSC sendiri adalah standar global untuk pengelolaan hutan yang bertanggung jawab. Menurut data FSC.org (2023), Indonesia memiliki lebih dari 3 (tiga) juta hektar hutan bersertifikasi FSC, termasuk beberapa wilayah di Jawa yang menjadi sumber bahan baku KWaS.
Oleh-Oleh yang Bisa Dipakai, Bukan Disimpan
Produk seperti KWaS menawarkan makna lebih dari sekadar oleh-oleh. Ia tidak cepat habis, tidak usang dimakan waktu, dan bisa menjadi bagian dari keseharian — mempercantik meja makan, menyajikan makanan untuk tamu, bahkan memperkuat cerita rumah.
Jadi jika kamu ingin oleh-oleh yang fungsional, berkarakter, dan selaras dengan nilai Jogja yang “istimewa”, KWaS layak jadi pilihan utama.
So, jangan ragu-ragu untuk memilih KWaS wooden kitchenware untuk oleh-oleh dan gift untuk saudara dan sahabat kamu yah?